Ruang kantor adalah salah satu
tempat paling penting yang digunakan untuk melakukan aktivitas kerja.
Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini pun menuntut penerapan tata ruang
kantor yang tepat untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Sebelum memasuki pembahasan lebih
lanjut, apa saja ya pengertian dari tata ruang kantor itu?
Pengertian tata ruang kantor
Pengertian tata ruang kantor banyak
didefinisikan oleh para pakar yang berkaitan di bidangnya. Salah satunya adalah
George
R Terry yang menjabarkan
pengertian tata ruang kantor di dalam bukunya yang berjudul ‘Office Management and Control’ tahun
1958.
Pengertian tata ruang kantor
tersebut adalah “office layout in the
determination of space requirement and the detailed utilization of this space
in order to provide a practical arrangement of the physical factors considered
necessary for the execution of the office work within reasonable cost.”
Pengertian ini artinya adalah
bahwa tata ruang kantor merupakan penentuan tentang kebutuhan – kebutuhan ruang
dan tentang menggunaannya secara terperinci dari ruangan tersebut untuk dapat
menyiapkan suatu susunan praktis dari faktor – faktor fisik yang dianggap perlu
bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.
Tata ruang kantor disusun berdasarkan aliran pekerjaan
kantor sehingga perencanaan ruangan kantor dapat membantu para pekerja dalam
meningkatkan produktifitas. Selain itu pengaturan tata ruang kantor yang baik
akan memberikan keuntungan-keuntungan, diantaranya :
- Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena berjalan mondar-mandir yang sebetulnya tidak perlu.
- Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
- Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya.
- Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan memenuhi suatu bagian tertentu. (The Liang Gie, 1983:162).
Salah satu factor penting yang turut
menentukan kelancaran pelaksanaan tata usaha adalah penyusunan tempat kerja dan
alat perlengkapan kantor dengan sebaik – baiknya. Penyusunan alat – alat kantor
pada letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang menimbulkan kepuasan
bekerja bagi para pegawai di sebut tata ruang perkantoran.
Tata ruang yang baik akan bermanfaat
bagi organisasi yang bersangkutan dalam menyelesaikan pekerjaan. Pada
prinsipnya impelementasi tata ruang yang baik akan diperoleh keuntungan –
keuntungan sebagai berikut :
·
Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan mondar
– mandir yang sebetulnya tidak perlu.
·
Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
·
Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatuluas lantai
tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak – banyaknya.
·
Mencegah pegawai dibagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui
suatu bagian tertentu.
Dalam menyusun ruang untuk kerja
perkantoran, ada beberapa tujuan yang perlu dicapai. Tujuan itu merupakan pula
syarat – syarat yang hendaknya dipenuhi dalam setiap tata ruang kantor yang
baik. Tujuannya adalah :
·
Pekerjaan dikantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak
yang sependek mungkin.
·
Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancer.
·
Segenap ruang dipergunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan
·
Kesehatan dan kepuasan bekerja para pegawai dapat dipelihara
·
Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan
·
Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang
baik tentang organisasi tersebut.
·
Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah
diubah sewaktu – waktu diperlukan
Menurut Geoffrey Mills dan Oliver
Standing ford ahli perkantoran Inggris menegaskan bahwa berbagai tujuan
penyusunan tata ruang yang baik bagi suatu kantor ialah :
·
Persyaratan perundang – undangan dipenuhi
·
Ruang dimanfaatkan semaksimal mungkin Pelayanan tersedia sepanjang
diperlukan : tenaga listrik, telepon, air, dll
·
Persyaratan kerja yang baik disediakan bagi setiap orang
·
Pengawasan dapat melihat para petugas bekerja
·
Rasa kesatuan dan kesetiaan terhadap kelompok kerja dipelihara
·
Komunikasi dan arus kerja diperlancar
·
Lalu lalang juru tata usaha diantara meja – meja dan lemari arsip
dipermudah
·
Pelaksanaan kerja yang gaduh dan mengganggu perhatian harap dipisahkan
·
Saling mengganggu diantara para pegawai harus dihindari
·
Kebebasan diri dan keamanan sangat diperlukan
a) Asas –
asas Tata Ruang kantor
Ada 4 asas pokok tata ruang kantor:
·
Asas mengenai jarak terpendek
Dengan tidak mengabaikan hal – hal
khusus, suatu tata ruang yang baik adalah yang memungkinkan proses penyelesaian
suatu pekerjaan menempuh jarak yang sependek mungkin. Dalam hal ini garis lurus
antara dua titik adalah jarak yang terpendek. Dalam menyusun tempat kerja dan
menempatkan alat – alat. Asas ini dijalankan sejauh mungkin.
·
Asas mengenai rangkaian kerja
Tata ruang yang baik adalah yang
menempatkan para pegawai dan alat – alat kantor menurut rangkaian yang sejalan
dengan urutan – urutan peyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Asas ini
merupakan kelengkapan dari asas mengenai jarak terpendek
·
Asas mengenai penggunaan segenap ruang
Tata ruang yang baik adalah yang
mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada. Ruang itu tidak hanya yang
berupa luas lantai saja (ruang datar), melainkan juga ruang yang vertical ke
atas maupun ke bawah. Jadi, sedapat mungkin tidak ada ruang yang dibiarkan
tidak terpakai
·
Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja
Tata ruang yang baik adalah yang dapat
diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan
biaya yang besar. Demikian lah beberapa pedoman yang harus dijadikan pedoman
apabila hendak menyusun tempat kerja yang baik untuk kerja perkantoran baik
perusahaan maupun lembaga pendidikan.
Macam – macam Tata Ruang Kantor
Pada dasarnya,
dikenal empat macam tata ruang, yaitu :
1. Tata ruang
berkamar (Cubcile Type Offfice)
Adalah ruang
untuk bekerja yang dipisah atau dibagi dalam kamar-kamar.
2. Tata ruang
kantor terbuka (Open Plan Office)
Adalah ruang
besar untuk bekerja yang ditempati oleh beberapa pegawai yang bekerja sama-sama
di ruangan termaksud tanpa dipisah oleh penyekat.
3. Tata ruang
kantor berhias atau berpanorama/bertaman (Land Scaped Offices)
Adalah ruangan
untuk bekerja yang dihiasi oleh taman, dekorsi, dan lainnya. Bentuk ruangan
kanntor behias ini mengusahakan agar lingkungan ruangan perkantoran nampak
seperti pemanadangan alam terbuka dan benar-benar merupakan lingkungan yang
nyaman, menyenangkan, dan ekonomis dalam pemanfaatan ruangan.
4. Tata ruang
kantor yang merupakan gabungan antara bentuk tata ruang kantor berkamar, tat
ruang kantor terbuka, dan tata ruang kantor berhias.
TATA RUANG PERKANTORAN
1. I. Perancangan
Tata Ruang
Istilah tata ruang kantor berasal dari
bahasa inggris, yaitu Office Layout atau sering disebut
jugaLayout. Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin,
dan sebagainya didalam ruangan yang tersedia. Ada beberapa ahli yang
mendefinisikan tata ruang kantor diantaranya, sebagai berikut :
1. Menurut George Terry
yang dimaksud pula oleh The Liang Gie menyatakan “Tata ruang kantor adalah
penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci
dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor
fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang
layak” (1988:200).
2. Menurut Littlefield
dan Peterson menyatakan “Tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan
perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia” (1956:117).
Tata ruang kantor disusun berdasarkan
aliran pekerjaan kantor sehingga perencanaan ruangan kantor dapat membantu para
pekerja dalam meningkatkan produktifitas. Selain itu pengaturan tata ruang
kantor yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan, diantaranya :
1. Mencegah penghamburan
tenaga dan waktu para pegawai, karena berjalan mondar-mandir yang sebetulnya
tidak perlu.
2. Menjamin kelancaran
proses pekerjaan yang bersangkutan.
3. Memungkinkan pemakaian
ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu dapat dipergunakan
untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya.
4. Mencegah para pegawai
di bagian lain terganggu oleh publik yang akan memenuhi suatu bagian tertentu.
(The Liang Gie, 1983:162).
Dalam menyusun ruang
untuk kerja perkantoran,ada beberapa tujuan yang perlu dicapai. Tujuan itu merupakan
pula syarat-syarat yang hendaknya dipenuhi dalam setiap tataruang kantor yang
baik. tujuan yang hendaknya dijadikan pedoman itu adalah :
a) Pekerjaan di kantor itu dalam
proses pelaksanaanya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin.
b) Rangkaian aktivitas tatausaha
dapat mengalir secara lancer.
c) Segenap ruang dipergunakan
secara efisien untuk keperluan pekerjaan.
d) Kesehatan dan kepuasaan bekerja
para pegawai dapat terpelihara.
e) Pengawasan terhadap pekerjaan
dapat berlangsung secara memuaskan.
f) Pihak luar yang
mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang
organisasi itu.
g) Susunan tempat kerja dapat
dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah sewaktu-waktu
diperlukan.
Dua ahli dari Inggris Geoffrey Mills dan
Oliver Standingford menegaskan bahwa tujuan penyusunan tataruang yang baik bagi
kantor ialah :
1. Legal requirements to
be fulfills ( persyaratan peraturan perundang-undangan dipenuhi).
2. Space to be used to
the greatest advantage (ruang dipergunakan sampai manfaat ayng terbesar).
3. Services to be
available where needed: power,telephone,etc ( pelayanan-pelayanan tersedia
sepanjang diperlukan: tenaga,listrik,telepon,dan lain-lain).
4. Good working
conditions to be provided for everyone (persyaran kerja yang baik disediakan
bagi setiap orang ).
5. Supervision to be able
to see the staff at work ( pengawasan dapat melihat para petugas sedang
bekerja).
6. Sense of belonging and
loyalty to the working group fostered ( rasa kesatuan dan kesetiaan terhadap
kelompok kerja dipelihara).
7. Movement of clerks
between desks and filling are made easy ( komunikasi dan arus kerja
diperlancar).
8. Noisy and distracting
operation segregated ( lalu lalang para juru tatausaha di antara meja-meja dan
lemari-lemari arsip dipermudah ).
9. Mutual interference
between clerks avoided ( pelaksanaan kerja yang gaduh dan mengganggu perhatian
dipisahkan )
10.Privacy and security
provided where necessary ( kebebasan diri dan keamanan diusahakan sepanjang
perlu).
Richard Muther merumuskan ada 6 asas pokok
tataruang yang terbaik. Walaupan asas – asas itu diperuntukkan bagi tempat keja
yang tugasnya menghasilkan suatu barang, namun dalam penyesuaian seperlunya
dapatlah beberapa diantaranya dijadikan dasar bagi tataruang perkantoran.
Beberapa asas itu ialah :
1. Asas mengenai jarak
terpendek. Dengan tidak mengabaikan hal – hal yang khusus,suatu tatauruang yang
terbaik ialah yang memungkinkan proses penyelesaian sesuatu pekerjaan menempuh
jarak yang terpendek – pendeknya. Dalam hal ini garis lurus antara 2 titik
adalah jarak yang terpendek.
2. Asas mengenai
rangkaian kerja. Suatu tataruang yang terbaik adalah yang menempatkan
para pegawai dan alat – alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urut
– urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Asas ini merupakan
kelengkapan dari asas mengenai jarak terpendek. Jarak terpendek tercapai kalau
para pekerja atau alat – alat yang ditaruh berderet – deret menurut urutan
proses penyelesaian pekerjaan. Menurut asas ini suatu pekerjaan harus
senantiasa bergerak maju dari permulaan dikerjakan sampai selesainya., tidak
ada gerak mundur atau menyilang. Bentuknya dapat berupa garis bersiku – siku
atau lingkaran ataupun berwujud huruf L atau U.
3. Asas mengenai
penggunaan segenap ruang. Suatu tataruang yang terbaik ialah yang mempergunakan
sepenuhnya semua ruang yang ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai
saja ( ruang datar ), melainkan juga ruang yang vertical ke atas maupun ke
bawah.
4. Asas mengenai
perubahan susunan tempat kerja. suatu tataruang yang terbaik ialah yang dapat
diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidak memakan
biaya yang besar.
Sebagai langkah pertama dalam
merencanakan tataruang kantor,hendaknya diketahui hubungan satuan yang
melaksanakan tatausaha itu dengan satuan – satuan lainnya. Demikian pula
hendaknya diperhatikan sifat pekerjaan itu. Ini perlu untuk menentukan letak
yang tepat bagi satuan itu. Untuk menentukan letak itu ada beberapa pedoman
sebagai berikut :
1. Satuan – satuan yang
tugas pekerjaannya memang khusus melayani public hendaknya ditaruh di tempat
yang mudah didatangi orang – orang luar itu tanpa mengganggu satuan – satuan
lainnya. Tempat yang mudah didatangi itu biasanya di ruang terdepan gedung yang
bersangkutan. Atau buatkan lah papan penujuk yang membawa public terhadap
pegawai.
2. Satuan – satuan yang
pekerjaanya berhubungan erat satu sama lain hendaknya dikelompokkan pada 1
tempat. Terutama pada gedung yang bertingkat – tingkat penempatan pada lantai
yang sama harus dilakukan. Bagi public hal ini juga merupakan pelayanan yang
baik, karena tak usah mondar – mandir atau naik – turun tangga kalau harus
pergi dari 1 bagian ke bagian lain.
3. Satuan pusat yang
mengerjakan semua kerja ketatausahaan dari organisasi itu hendaknya diberi
tempat di tengah – tengah, sehingga satuan – satuan lainnya dapat mudah
menghubunginya.
4. Satuan yang tugas
pekerjaannya bersifat sangat gaduh,misalnya sebuah percetakan hendaknya
dijauhkan dari satuan – satuan yang banyak menjalankan pekerjaan otak, misalnya
bagian perencanaan.
1. Kelebihan dan kekurangan
1. Kelebihan dan kekurangan
Menurut Quible (2001), beberapa
kelebihan konsep ini antara lain :
1. biaya perubahan layout
sangat murah dibandingkan konsep konvensional.
2. biaya instalasi
pertama lebih murah dibandingkan konsep konvensional.
3. pengurangan jumlah
dinding permanent dan kantor private meningkatkan penggunaan ruang yang
tersedia.
4. meningkatkan
produktivitas melalui efisiensi arus kerja, meningkatkan komunikasi,
meningkatkan moral, keterlibatan emosional pegawai, serta meningkatkan
kenyamanan mereka.
5. menghemat energi
C. Kelemahannya konsep ini antara lain :
1. Kurang tersedianya
privasi dalam ruang kantor
2. Ketidaksesuaian dengan
struktur organisasi yang birokratis atau kultur budaya yang cenderung otokratis
3. Kurang efektif bagi
pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti departemen administrasi
keuangan.
0 komentar:
Posting Komentar